Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮُ ﻭَﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﻭَﺑَﺸَﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ
“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat yang lain,
“Janganlah ia memotong rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia menyembelih.” (HR. Muslim).
(Insya Allah puasa Arafah dikerjakan tanggal 31 agustus 17).
Inilah ganjaran pahala bagi yang melaksanakan Puasa Arafah, berdasarkan Sabda Rosulullah SAW:
ﻭَﺻِﻴَﺎﻡُ ﻳَﻮْﻡِ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﺃَﺣْﺘَﺴِﺐُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻥْ ﻳُﻜَﻔِّﺮَ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻗَﺒْﻠَﻪُ
“ Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya. ” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah).
BACA JUGA :
Meraih Keutamaan Sunnah Puasa Arafah
3. Sholat Idul Adha.
Ada beberapa amalan sunnah di Hari Raya Idul Adha, diantaranya :
a. Mandi.
“Seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiallahu’anhu tentang mandi, ia menjawab: ‘Mandilah setiap hari jika engkau mau’. Lelaki tadi berkata: ‘bukan itu, tapi mandi yang benar-benar mandi’. Ali menjawab: ‘Mandi di hari Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah’ ”
(HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Al Irwa 1/177)
b. Memakai pakaian yang terbaik.
Sebagaimana diriwayatkan dari Nafi’:
“Ibnu Umar biasa mengenakan bajunya yang terbaik pada Idul Fitri dan Idul Adha ”(HR. Al Baihaqi 6143, dishahihkan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 2/510)
c. Tidak makan hingga kembali dari sholat Ied.
Dalilnya hadits Buraidah:
“Nabi Shallallahu’alahi Wasallam biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan terlebih dahulu, dan tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau kembali dari sholat, lalu makan dengan daging sembelihannya ” (HR. Muslim 1308)
4. Ber-Qurban.
“ Sholatlah kepada Rabb-mu dan berqurbanlah ” (QS. Al Kautsar: 2)
” Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada amalan yg dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yg lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya”. HR. Ibnu Majah
ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺷَﻬِﺪْﺕُ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺍﻷَﺿْﺤَﻰ ﺑِﺎﻟْﻤُﺼَﻠَّﻰ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻗَﻀَﻰ ﺧُﻄْﺒَﺘَﻪُ ﻧَﺰَﻝَ ﻣِﻦْ ﻣِﻨْﺒَﺮِﻩِ ﻭَﺃُﺗِﻰَ ﺑِﻜَﺒْﺶٍ ﻓَﺬَﺑَﺤَﻪُ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻭَﻗَﺎﻝَ : ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﻫَﺬَﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻋَﻤَّﻦْ ﻟَﻢْ ﻳُﻀَﺢِّ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻰ
“Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia berkata, “Saya menghadiri sholat ldul Adha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di mushalla (tanah lapang). Setelah beliau berkhutbah, beliau turun dari mimbarnya dan didatangkan kepadanya seekor kambing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya dengan tangannya, sambil mengatakan:
Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku dan dari orang-orang yang belum menyembelih di kalangan umatku”
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memiliki keluasan harta dan tidak mau menyembelih qurban maka jangan mendekat tempat shalatku”.[Hadist Ibnu Majah No. 3123 Kitabul Adlohi]
BACA JUGA :
Qurban Sesudah Shalat Idul Adha Amalan Paling Afdhal di Bulan Dzulhijah
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim yang mampu. Bilamana ia mampu namun tidak mau melaksanakan ibadah haji maka ia dihukumi mati dalam keadaan yahudiyyan atau nashroniyyan.
“Adapun haji yang mabrur, tidak ada balasan yang pantas baginya kecuali surga” (H.R. Tirmidzi)
1. Umrah, tawaf di Baitullah diakhiri dengan shalat 2 rakaat di belakang Makom Ibrahim dilanjutkan dengan Sai Safa Marwah. Umrah bisa dilaksanakan dalam bulan haji atau di luar bulan haji. Bulan haji adalah tanggal 1 Syawal sampai dengan 10 Dhul-Hijjah.
2. Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzul-Hijjah.
3. Mabit / menginap di Muzdalifa malam tanggal 10 Dzulhijjah
Bagi jamaah yang nafar awal amalan mabit di Mina dan melempar 3 jumrah cukup sampai tanggal 12 Dhul-Hijjah. Sebelum matahari terbenam harus sudah meninggalkan Mina.
9. Menjelang pulang mengerjakan tawaf wada’ (tawaf perpisahan)
Semoga Allah memberi manfaat dan barokah. Aamiin.
Amsol seluruh Dalil-dalilnya isnad nya ditulis jga.
Karena isnad bagian dari agama.
Ajzkhro
Alhamdulillah jazaakalloohu khoiro…