Ngabuburit di Masa New Normal

By | 12 April 2021
ngabuburit

Ngabuburit adalah Bahasa Sunda yang dipakai untuk pengganti kata menunggu waktu berbuka puasa datang.

Kata ngabuburit berasal dari kata “burit” yang merepresentasikan waktu yang berarti sore menjelang senja yakni waktu menjelang buka puasa tadi. Pada kehidupan sehari-hari kata burit misalnya pada kalimat ”Geura balik! geus burit ieu teh, bisi diculik kalong wewe (cepat pulang! ini sudah senja, nanti diculik kuntilanak,red),” begitu kalimat yang suka dipakai parakolot baheula (orang tua jadul/jaman dulu)untuk memperingatkan anaknya agar cepat pulang sebelum gelap malam.

Jadi, kata ngabuburit bukan berasal dari kata “beurit” (tikus),oge sanes(juga bukan) singkatan dari “ngabubur beurit“. hiyy gelay atuh ya…eh jijayy…!

Kata ngabuburit memang hanya dipakai pada bulan ramadhan atau pada saat berpuasa, yakni mengisi waktu dengan berbagai kegiatan sambil menunggu waktu berbuka datang.

Bagi kebanyakan orang, biasanya ngabuburit dilakukan agar lupa pada rasa haus dan lapar dengan tujuan membunuh rasa jenuh. Kapan tradisi ngabuburit ini dimulai? wallahu a’lam, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan tradisi ini dimulai dan kapan mulai diperkenalkannya kata ngabuburit ini.

Kita perhatikan, kebiasaan ngabuburit zaman dulu cenderung dilakukan di luar ruangan, menghirup udara segar sehingga membuat pikiran lebih positif. Juga dilakukan dengan bersama-sama baik dengan teman sebaya maupun dengan sanak saudara untuk mempererat persaudaraan.

Zaman saya dulu masih kecil, kami biasanya ngabuburit dengan jalan-jalan sore naik sepeda menuju satu tempat atau kukurilingan we, atau mandi ke sungai (sambil ngadem berendam di sungai) atau pergi memancing di sungai dll.

Ngabuburit di Masa New Normal

Jangan lupa kita masih masa pandemi covid-19 lho ya ! saat ini masih memasuki masa new normal tea yakni pembiasaan kebiasaan baru dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pemerintah saat ini memberikan arahan dengan gerakan 5M protokol kesehatan sebagai pelengkap aksi 3M. yaitu:

  • Memakai masker,
  • Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
  • Menjaga jarak,
  • Menjauhi kerumunan, serta.
  • Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Kita mungkin sudah merindukan berbagai hal, jalan-jalan, rekreasi, bukber (buka bersama) ngariung balakecrakan, bersenda gurau, dll, yah wayahna atuh ini khan bukan kondisi biasa, belum bisa sagawayah, kumaha urang tetap perhatikan protokol kesehatan, masih banyak kok kegiatan ngabuburit yang bermakna, produktif bahkan bernilai pahala.

Kita bisa sambil berkebun, mengerjakan tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, membaca alquran, menderes, mengaji secara online, membaca buku, bercengkrama dengan keluarga di rumah atau di kebun, dll. In syaa Allah nggak akan mati gaya deh.

Selamat ngabuburit aman di masa new normal!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *