Apakah anda masih memiliki ayah? Kalau ya, betapa bersyukurnya kita yang masih memiliki ayah karena tidak setiap orang merasakan kehadiran sosok ayah atau ada juga yang kehilangan ayahnya saat ia membutuhkan kasih sayangnya.
Tahukah anda, di Indonesia Hari Ayah dirayakan pada tanggal 12 November. Hari Ayah ini pertama kali dideklarasikan di Solo pada tahun 2006, di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, di laman https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Ayah), Hari Ayah adalah hari untuk menghormati ayah. Ayah merupakan tulang punggung, sandaran, dan pelindung dalam sebuah rumah tangga.
Di Amerika, dan lebih dari 75 negara lain, seperti Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Hongkong dalam Hari Ayah atau Father’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan ke tiga bulan Juni, dan dirayakan hampir di seluruh dunia yang dimulai pada awal abad ke-12.
Sebenarnya, ada beberapa hari yang diperingati sebagai hari yang berkaitan kasih sayang terhadap keluarga, diantaranya hari ibu tanggal 22 Desember, hari orang tua, hari anak, dll.
Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Laki-laki Internasional atau International Men’s Day (dalam bahasa Inggris) diperingati setiap bulan 19 November.
Inilah beberapa lagu yang menggambarkan rasa sayang dan kerinduan kepada ayah.
Koes Ploes – Ayah
Ayah…
Betapa kuagungkan
Betapa kuharapkan
Ayah…
Betapa kau berpesan
Betapa kau doa kan
Ayah
Betapa pengalaman
Dahulu dan sekarang
Ayah
Rambutmu t’lah memutih
Cermin suka dan sedih
Ayah…
Ceritakan kembali
Riwayat yang indah waktu dahulu
(*) Ayah…
Ku takkan bosan mendengar
Riwayat waktu kau muda perkasa
(**) Ayah…
Kau dapat, merindukan
Kau dapat mengenangkan
(***) Ayah…
Waktu terus berlalu
Sampai ke anak cucu
Kembali ke: (*), (**), (***)
Ebiet G Ade – Titip Rindu Buat ayah
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm…
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm…
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm…
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ebiet G Ade – Ayah Aku Mohon Maaf
Dan pohon kemuning akan segera kutanam
Satu saat kelak dapat jadi peneduh
Meskipun hanya jasad bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu
Walau tak terucap aku sangat kehilangan
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan
Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu
Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana
Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku
Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal
Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja
Tolong padangi kami dengan sinarnya sorga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta
Rinto Harahap – Ayah
Dimana…, akan ku cari
Aku menangis, seorang diri
Hatiku slalu ingin bertemu
Untukmu, aku bernyayi
Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata
Di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam…
Mimpi..
Lihatlah, hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah, aku ingin bertemu
Untukmu, aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata
Di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam…
Mimpi..
Ada Band – Yang Terbaik Bagimu (Ayah)
Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak
Reff :
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati
Seventeen – Ayah
Engkaulah nafasku
Yang menjaga di dalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik
*
Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah
Reff:
Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu
Back to *
Back to reff [3x]
Semua media dan lirik lagu tentang ungkapan rasa sayang kepada Ayah di atas adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, band dan label musik yg bersangkutan. Lirik lagu yang terdapat di situs ini hanyalah untuk keperluan isi artikel tentang hari ayah nasional yang jatuh pada tanggal 12 November.
Pentingkah Hari Kasih Sayang termasuk kepada Ayah? Seharusnya Tidak Dibatasi Hari, Harusnya Setiap Hari !
Penting atau tidaknya hari-hari kasih sayang itu tergantung pendapat masing-masing. “Pentingnya” adalah untuk mengingat jasa mereka, namun tidaknya dikarenakan kasih sayang seyogyanya tidak dibatasi hari hanya satu.”
Sebagai orang Islam, kasih sayang terpancar dari cium tangan dan menebar kasih sayang, termasuk ucapan salam (yang sekaligus juga doa) yakni “assalamualaikum” (semoga keselamatan untukmu) setiap kali bertemu dengan orangtua, anak maupun kerabat.
Walaupun kita tidak pernah merayakan hari ibu atau ayah, namun setiap bertemu dengan anak ataupun orangtuanya dia selalu mengucapkan salam, cium tangan dan memberi perhatian, itu adalah merupakan bentuk kasih sayang.
Malah, kalau kita memberi sesuatu baik perhatian atau hadiah hanya pada hari tertentu saja, kok rasanya seperti orang pelit saja ya…hehe…
Hari ayah, seyogyanya juga mengingatkan para ayah agar berusaha menjadi ayah yang amanah agar semua anggota keluarganya terjaga dari api neraka, menjadi pembimbing, guru dan teladan bagi anak dan istrinya.
Para ayah perlu mencontoh seorang ayah yang shaleh yaitu Luqman yang menasehati anaknya dengan kemasan bahasa kasih sayang dan penuh kebijakan, seperti dijelaskan dalam Surat Luqman ayat 13,
“Wa-idz qaala luqmaanu liibnihi wahuwa ya’izhuhu yaa bunayya laa tusyrik billaahi innasysyirka lazhulmun ‘azhiimun artinya, dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” Surat Luqman : Ayat 13.
Kata-kata ya’izhuhu berasal dari kata wa’zh yaitu nasihat menyangkut berbagai kebaikan dengan cara menyentuh hati. Kata yaa bunnayya (wahai anak laki-lakiku) adalah menggambarkan kata-kata sayang.
Seberapa pentingkah hari kasih sayang dan terutama pentingnya kehadiran sosok ayah di mata anda…. anda yang bisa menjawabnya !
baca juga artikel tentang kekuatan cinta ayah : http://www.bandungtimur.net/2015/05/kekuatan-cinta-ayah.html