Hewan hewan tak bersalah ini dilibatkan dan diseret-seret namanya dalam tingkah laku manusia hingga nama baiknya tercemar karena dijadikan idiom dan perumpamaan yang bermakna negatif atas tingkah polah manusia. Untung saja selama ini, mereka tidak pernah protes dan demo kepada manusia, apalagi sampai melaporkan ke KOMNAS HAM HAH (Komisi Nasional Hak Azasi Hewan) berkaitan pasal pencemaran nama baik.
Kita sering mendengar bila ada dua insan manusia yang bukan mahrom tanpa ikatan pernikahan yang sah, tinggal satu atap/ satu rumah/ satu apartemen/ satu kosan, biasanya orang (di Indonesia) menyebutnya mereka melakukan “kumpul kebo”, padahal kebo (kerbau) adalah hewan yang baik dan bermanfaat seperti untuk membajak sawah, mengangkut hasil bumi (sayuran, beras, rempah-rempah, dll).
Namun gara-gara ulah manusia mereka dilibatkan dan diseret-seret namanya dalam kehidupan manusia bahkan tragisya dipakai sebagai perumpamaan yang jelek. Maka tercemarlah nama baik para kerbau tersebut. hehe…lebay yah…!
Perumpamaan “kumpul kebo” tersebut menggambarkan bila ada dua orang yang bukan mahromnya tinggal serumah dan berhubungan seolah telah menikah, diibaratkan seperti “maaf” makhluq yang bebas tanpa aturan, bisa berhubungan layaknya suami-istri tanpa ikatan pernikahan. Hanya saja, kenapa ya kerbau yang tidak bersalah yang dipakai dalam perumpamaan perbuatan manusia tersebut? hehe…
Ada juga di kalangan orang Sunda, kalau ada obrolan yang bersifat rahasia, mereka biasanya berujar ” awas bisi kadengeeun cakcak bodas ” (awas, hati-hati barangkali terdengar oleh cicak putih, red). Cicak disini diibaratkan orang yang nguping/ mata-mata musuh/ pendengar haram sehingga rahasia yang dibicarakan akan terbongkar dan tersebar. kasihan ya cicak, khususnya yang berwarna putih.
Istilah “bajing luncat” dipakai untuk orang yang suka mencuri barang dari kendaraan yang sedang berjalan atau merampas mobil yang mengangkut barang.
Ternyata kalau kita gali, banyak lho binatang yang nama baiknya tercemar gara-gara ulah manusia.
3. Cacing kepanasan : gambaran orang yang tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.
15. Tikus Berdasi : perumpamaan pejabat korup yang suka menggerogoti uang negara.
Hewan hewan lainnya yang ada dalam bahasa percakapan manusia
* Kambing guling : ini tidak berkaitan dengan tingkah manusia tapi cara memasak kambing dengan cara di panggang dan diputar.
* Kura-kura ninja : Ini sih nama film anak-anak, film yang tokohnya adalah para kura-kura (yang bernama Raphael, donatello, dan kawan-kawan) yang jago berkelahi dan pembasmi kejahatan.
* Zebra Cross : tempat penyeberangan orang, biasanya di cat belang hitam putih berselang-seling seperti kulit zebra.
* Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. (seahli-ahlinya manusia akan terjatuh juga, tidak ada yang tak pernah mengalami kegagalan)
* Siga monyet ngagugulung kalapa ( tidak tahu isinya ).
* Seperti unta masuk ke lubang jarum (sesuatu yang tidak mungkin).
* Lauk buruk milu mijah ( ikut-ikutan padahal tidak menguasai suatu pembicaraan).
* Sagalak-galakna maung moal ngahakan anakna (orang tua tidak akan mencelakakan anaknya)
Sabar ya bo (kebo), sabar ya bing (kambing), sabar ya pi (sapi), sabar ya da (kuda), nama baik kalian tercemar gara-gara ulah manusia….
Jangan diambil hati ya, manusia memang begitu, mentang-mentang kalian binatang seenaknya memakai nama kalian tanpa izin dan dipakai perumpamaan yang ulah dan tingkah manusia yang jelek.
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Dari meja redaksi, untuk seluruh umat muslim perkenankan kami… Read More
Banyak yang mencari arti ucapan lebaran idul fitri minal aidzin wal faidzin apakah artinya maaf… Read More
Pesantren Modern di Bandung Di Bandung selain terkenal sebagai Paris Van Java juga terkenal dunia… Read More
Rasa Jeung Bau Rupa-rupa Aambeuan jeung Rarasaan (mcam-macam bau-bauan dan rasa) ieu teh mangrupa kabeungharan… Read More
Ngabuburit adalah Bahasa Sunda yang dipakai untuk pengganti kata menunggu waktu berbuka puasa datang. Kata… Read More
Inilah beberapa wasiat pepeling (pengingat) dari para sesepuh urang Sunda (wasiat pengingat dari para leluhur/karuhun… Read More
Leave a Comment