Nasehat Rasulullah : Berharap Hanya kepada Allah SWT !

By | 20 Agustus 2017
lafadz Allah

Kali ini penulis ingin membagikan kisah hikmah “Berharap Hanya kepada Allah SWT semata!“.

Kisah nyata nasehat Rasulullah SAW kepada cucunya yakni Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib, putra Fatimah Azzahra. Seperti yang kita ketahui bahwa beliau Hasan adalah Saudara kandung dari Husein Bin Ali Bin Abi Thalib.

Bagi anda yang sering kecewa karena mengharapkan sesuatu dari seseorang, misalnya dari relasinya, teman dekatnya, sahabatnya, saudaranya, dan lain-lain, Anda perlu merenungi kisah Cucu Rasulullah yang mengalami kesusahan kemudian mendapat nasehat dari Rasulullah SAW yang berbunyi: “Apakah kamu berharap kepada selain Allah?, padahal Allah lah tempat berharap yang sesungguhnya”.

Inti isi artikel kisah hikmah ini agar kita hanya berharap dan bergantung kepada Allah semata, tunggulah kejutan-kejutan yang akan Allah berikan apakah kontan di dunia, bisa juga ditunda di akhirat.

kisah nyata berharap hanya kepada Allah
Nasehat Rasulullah : ” Berharap Hanya kepada Allah SWT”

Adapun yang melandasi nasehat Rasulullah SAW tersebut cerita lengkapnya sebagai berikut :

Alkisah, di masa Kekhalifahan Mu’awiyah, pernah di saat itu seorang Hasan yang notabene adalah cucu dan kekasih rasulullah diberikan ujian berat selama bertahun-tahun oleh Allah SWT yang ujian itu adalah KEMELARATAN / KEMISKINAN / KESUSAHAN HARTA.

Beliau mengalami, hidup di dunia yang sangat berat bahkan hendak makan pun sulit (tidak ada). Alhasil, beliau sehari-harinya merasakan lapar.

Hasan bersabar bertahun-tahun sebab Khalifah Mu’awiyah pun juga belum membayar ukhro/gaji-nya yang totalnya sudah senilai 150.000 Dirham.

Sampai di suatu ketika, Hasan merasa sudah maksimal bertahan hidup, dia pun berkehendak menulis surat kepada sang Khalifah.

Ia pun mulai menulis surat, namun hatinya pun merasa sungkan jika surat itu betul-betul nanti dibaca oleh khalifah.

” Rasa malu yang luar biasa padahal hendak meminta haknya, sungguh sifat asli Muslim Sejati“.

Tidak rakus, malu, dan menghormati orang lain meskipun hendak meminta haknya sendiri.

Pada kondisi bimbang, Hasan tertidur. Dan dalam tidurnya ia bertemu dengan kakeknya yakni Rasulullah SAW (diceritakan di beberapa hadits shohih bahwa jika bermimpi bertemu Rasulullah maka itu adalah nyata, karena Iblis & para setan tidak mampu menyerupai wajah/fisik beliau).

Pada kesempatan itu, Hasan pun bercerita & berkeluh kesah kepada kakeknya tercinta. Ia betul-betul merasakan kesedihan.

Lalu Rasulullah pun memberikan nasehat, yang justru isi nasehatnya sangat mengejutkan.

Yaitu : “Wahai Hasan, apakah kamu bergantung kepada selain Allah?, padahal Allah lah tempat bergantung yang sesungguhnya.

Wahai Hasan, apakah kamu berharap kepada selain Allah?. Kenapa kamu meminta kepada selain Allah, padahal Allah-lah tempat meminta”.

Sangat mengejutkan, Rasulullah tidak menyuruh Hasan protes pada Khalifah, tapi justru menasehati agar Hasan bersabar dan hanya memberikan harapan pada Allah semata.

Kemudian rasulullah mengajari sebuah doa kepada Hasan sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اقْذِفْ فِي قَلْبِي رَجَاءكَ ، وَاقْطَعْ رَجَائِي عَنْ مَنْ سِوَاكَ حَتَّى لا أَرْجُو أَحَدًا غَيْرَكَ ، اللَّهُمَّ وَمَا ضَعَُفَتْ عَنْهُ قُوَّتِي ، وَقَصَُرَ عَنْهُ عَمَلِي ، وَلَمْ تَنْتَهِ إِلَيْهِ رَغْبَتِي ، وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِي ، وَلَمْ يَجْرِ عَلَى لِسَانِي مِمَّا أَعْطَيْتَ أَحَدًا مِنَ الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ مِنَ الْيَقِينِ ، فَخُصِّنِي بِهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

“Yaa Allah, penuhilah hatiku dengan harapan hanya kepada-MU. Dan tutuplah setiap hal yang bisa membuatku berharap pada selain Engkau. Yaa Allah, jadikan aku hanya bergantung kepadaMU & tutuplah setiap hal yang bisa membuatku bergantung kepada selain-MU. Yaa Allah, penuhilah dadaku dengan keyakinan bahwa hanya Engkaulah yang menolongku, yang mengabulkan harapan-harapanku. Tidak ada yang lain”.

Hasan pun terbangun dari tidurnya, ia membatalkan niat berkirim surat kepada sang khalifah. Ia pun memperbanyak doa yang telah diajari oleh Rasulullah.

Menata hatinya hanya bergantung dan berharap hanya kepada Allah saja.

Terus menerus ia berdoa dengan keyakinan penuh bahwa doanya pasti dikabulkan oleh Allah.

Seorang cucu Rasulullah pun diberikan ujian berat yang berupa kemiskinan harta.

Dengan sabar ia menjalani. Hingga seminggu kemudian, setelah hasan terus menerus berdoa penuh keyakinan. Datanglah seorang utusan menghadap pada Hasan Bin Abi Thalib, utusan tersebut menyerahkan uang senilai 1,5 juta Dirham.

Maa Syaa Allah, Allah selalu memberikan kejutan luar biasa kepada setiap Hamba-Nya yang bergantung hanya kepada-Nya. Yang ridho menjalani setiap ujian-Nya meskipun sangat berat.

Bukan perkara nilai uang yang diberi Allah melebihi dari kebutuhannya Hasan. Tapi, pertolongan Allah yang harus diyakini setiap saat.

Dan Allah selalu menolong dengan cara-Nya. Selama seorang hamba selalu bersabar, & hanya berharap kepada-Nya.

Mengingat sebuah hadits yang berbunyi “Barangsiapa dicintai Allah dan akan diberikan kebaikan, maka (terlebih dahulu) akan diberikan musibah kepadanya”.

Maka, setiap kita susah dan selama masih beriman kepada Allah & Rasul-Nya maka itu berarti kita masih dicintai oleh Allah.

Kesedihan Hasan pun diganti oleh kebahagiaan. Allah tidak memberinya sesuai keinginannya yaitu 150.000 Dirham, tapi Allah memberinya yang jauh lebih baik & sempurna yaitu 1,5juta Dirham.

Betapa cintanya Allah kepada kita sehingga Alhamdulillah, Allah masih memberikan ujian yang mungkin kita rasakan begitu berat.

Bagaimanapun susahnya hidup kita, Allah masih memberi nikmat yang sempurna yang disebut HIDAYAH. Dengan hidayah itulah berarti Allah masih mencintai (merahmati) kita, siapakah orang yang tidak bahagia dicintai oleh Tuhannya?.

Dengan hidayah itu, hidup yang sekali ini kita bisa menetapi agama yang diridhoi-Nya, bisa beribadah dengan cara sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya, bisa taat kepada Allah, kepada Rasulullah, dan kepada para ulil ‘amri dengan benar, serta yang luar biasa adalah : dengan Hidayah ini maka Allah nanti akan mengganti dengan Surga yang nyata, In Syaa Allah Aljannatul Firdaus.

Sungguh kepedihan yang kita rasakan akan berganti dengan kenikmatan yang kekal abadi selamanya.

  • Maka berhentilah berharap kepada selain Allah.
  • Maka jangan lagi bergantung kepada selain Allah.
  • Maka yakinlah 100% hanya kepada Allah, bahwa Allah PASTI mengabulkan doa kita bhkn menggantinya dengan lebih baik & sempurna.
  • Maka cukuplah mencintai Allah dg sempurna, maka Allah akan mencintai kita lebih sempurna & memberikan cinta-cinta yg sempurna utk kita.
  • Tetaplah bersabar wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, Rasulullah, & Hari Akhir.

وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِ‌ۚ وَإِنَّہَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَـٰشِعِينَ

“Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan Shalat. Dan sesungguhnya hal itu sungguh berat, kecuali atas orang-orang yang merendahkan diri.” (Q.S. 2 / Al Baqarah : 46).

ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّہُم مُّلَـٰقُواْ رَبِّہِمۡ وَأَنَّهُمۡ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ

“Orang-orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka dan bahwa kepada-Nya juga mereka akan kembali. (Q.S. 2 / Al Baqarah : 47).

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan Shalat; sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. 2 / Al Baqarah : 154).

أُوْلَـٰٓٮِٕكَ عَلَيۡہِمۡ صَلَوَٲتٌ مِّن رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٌۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُهۡتَدُونَ

yakni, “Mereka itulah yang dilimpahi berbagai berkah dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah yang mendapat petunjuk.(Q.S. 2 / Al Baqarah : 158)

Note:

Jika mencintai manusia, belum tentu cintamu dibalas dengan sempurna.

Namun jika bisa mencintai Allah sepenuh hatimu, DIA pasti membalasmu dengan cinta-cinta yg luar biasa dan sangat sempurna.

Allah mencintai Hamba-Nya dengan cara-Nya meskipun kadang terasa pedih dan menyakitkan.

Semoga Allah selalu mendekatkan kita kepada orang-orang yang sangat mencintai Allah. Semoga kita selalu bisa memberikan cinta-cinta seutuhnya hanya kepada Allah semata. Semoga Allah mengqodar kita menjadi orang yang hanya bergantung dan berharap kepada-NYA.

Semoga saya bisa menjadi orang yg selalu bersabar.

Semoga kita bisa memberikan cinta seutuhnya kepada Allah semata, dan mencintai pun hanya karena Allah saja. Berharap Hanya kepada Allah !

#MengajiQuranHadits

#MengamalkanQuranHadits

#MenghidupkanSunnah

#MemurnikanIslam

#MenegakkanSyariat

——————————————-

Materi Nasehat di atas merupakan ringkasan nasehat Ust. Fuad Bin KH. Kasmudi Assiddiqi saat pengajian saat i’tikaf malam 23 Ramadhan 1437 H
di Gresik Utara yang dirangkum oleh Ferry Kurro.

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”. (HR Tirmidzi dan ad Darimi).

Mari kita terus belajar dan berusaha meningkatkan tawakkal kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa, Yang Mengabulkan doa dan permintaan.Mari kita berusaha hanya berharap kepada Allah SWT semata!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *