Begini Cara Lebih Aman Menyeberang di Jalan Asia Afrika Bandung

By | 20 Juni 2017
jalan asia afika bandung

Zebra cross unik & komunikatif di Jalan Asia Afrika Bandung

Mau Tahu Cara Menyeberang Lebih Aman di Penyebrangan Jalan Asia Afrika Bandung ? Coba deh, gunakan zebra cross unik dan komunikatif ini.

Tahukah Anda bahwa di Jalan Asia Afrika Bandung di dekat Jalan Braga-Asia Afrika ada zebra crossing / lintasan penyebrangan jalan yang desainnya unik dan komunikatif yang lokasinya dekat Kantor Media Pikiran Rakyat atau Hotel Savoy Homan.

Zebra cross unik dan komunikatif ini, sebenarnya sudah diresmikan dari akhir bulan Desember 2016 lalu, lho. Tapi ternyata banyak juga yang belum tahu sehingga tidak memanfaatkan penyeberangan ini.

Kalau desain zebra cross unik di dunia memang sudah banyak banget, tapi kalau di Indonesia sepertinya baru ada di Kota Bandung aja lho.

Lalu apa unik dan komunikatifnya dan Apa maksudnya ? Tentunya ada maksud dan tujuan dibuat lintasan penyeberangan orang seperti itu, tidak asal bikin. Penasaran khan ?

Lintasan penyeberangan orang di Jalan Asia Afrika ini, berdesain unik dengan jajaran angklung berwarna putih abu-abu. Selain desain yang unik itu, jalur penyeberangan ini pun ditambahkan peringatan dengan tulisan Tengok Kanan / Tengok Kiri di setiap ujung jalannya.

Juga di jalur pengendara ada tulisan peringatan “Kurangi Kecepatan. Hormati Hak Pejalan Kaki.”Sebenarnya jalur penyeberangan ini pernah jadi hits dan ramai dibicarakan di banyak situs berita online dan media sosial di akhir bulan Desember 2016 lalu.

Bahkan, sebagian netizen memberikan tanggapan positif dan memuji dengan ide kreatif pemerintah Kota Bandung ini, namun ada juga yang tidak setuju dan menganggap hal ini melanggar aturan lalu lintas.

Yuk, kita lanjutkan !Seperti kita ketahui, zebra cross adalah tempat penyeberangan di jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan menyeberang jalan, dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan hitam yang tebal garisnya 300 mm dan dengan celah yang sama dan panjang sekurang-kurangnya 2500 mm, menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.

Pejalan kaki yang berjalan di atas zebra cross mendapatkan perioritas terlebih dahulu.Disebut sebagai zebra cross karena menggunakan warna hitam dan putih seperti warna pada hewan zebra dari kelompok hewan kuda yang hidup di Afrika.

Menurut peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia untuk fasilitas penyebrangan, terbagi dua jenis yaitu zebra crossing dan pellican crossing. Masing-masing punya aturan yang berbeda tapi tetap dengan fungsi yang sama yaitu sebagai lintasan penyebrangan orang di jalan raya.

Zebra cross yang sudah sangat kita kenal ini punya aturan yang mutlak dan harus berwarna hitam putih. Mutlak ini maksudnya adalah jika ada penyeberang jalan menginjakkan kakinya di garis hitam putih tersebut maka wajib bagi setiap pengendara yang melintas untuk memberhentikan kendaraannya dan memberi jalan bagi penyeberang.Sedangkan untuk pellican crossing tidak memiliki aturan bentuk atau warna.

Di pelican cross ini pengendara harus mengikuti lampu lalu lintas yang berada di sisi ruas jalan dan para penyeberang harus lebih dulu menekan tombol lampu lalu lintas sebelum menyebrang jalan.

Jadi dengan kata lain hukum yang berlaku di pelican cross adalah pengendara tunduk pada aturan lampu.Nah, pelican cross ini lah yang dimanfaatkan dan disulap dengan desain unik oleh Pemerintah Kota Bandung.

Jadi hal ini sama sekali tidak melanggar peraturan lalu lintas, bahkan bisa jadi sesuatu hal yang baru dan patut untuk dicontoh.Ide kreatif ini sengaja dibuat untuk lebih manarik perhatian para pengendara di jalan raya yang sering kali melalaikan para pejalan kaki yang akan menyebrang.

Mereka kadang tidak memperhatikan jalan dan membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi. Bukan hanya bagi para pengendara, ini juga dimaksudkan bagi para pejalan kaki agar membiasakan menyebrang jalan pada tempat yang seharusnya dan dengan cara yang benar.

Alasan ini pun juga disampaikan oleh Walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil di akun instagramnya dengan gaya khas Kang Emil :“Untuk melawan pemotor yang sering kali tidak taat atur an dengan melewati zebra cross untuk pejalan kaki, maka di Kota Bandung didesain ragam crossing yang lebih komunikatif.

Untuk keselamatan dunia akherat, sebelum menyebrang para pejalan kaki agar selalu menengok ke kiri/kanan bukan menengok masa lalu. Insya Allah selamat. Nuhun”

Jalur penyeberangan unik ini bisa anda temukan juga di sekitar Jalan Merdeka, Jalan Braga, Jalan Asia Afrika, Jalan Naripan dan menyusul beberapa ruas jalan lainnya. Sengaja didahulukan di kawasan ramai agar menarik dan mulai memahami maksud dan tujuan dibuat desain unik ini.

Seperti yang akan anda temui di Jalan Merdeka yaitu jalur penyeberangan ‘ular tangga’ berwarna kuning. Jalan ini disulap persis seperti permainan ular tangga lengkap dengan kotak bernomor dan juga gambar ular yang melintang. Jadi senyum-senyum sendiri deh kalau menyeberang disini.

Beda lagi dengan jalur penyebrangan di Jalan Naripan yaitu berdesain permainan trasional ‘sondah’ yang berwarna putih. Permainan ini semacam lompat kotak dan menghindari melewati salah satu kotak yang ditandai.

Sampai sekarang masih sering dimainkan anak-anak kecil loh. Tapi hati-hati yaa, kalau mau main disini anda harus melompat cepat karena nanti keburu lampu hijau.

Sementara di Jalan Braga, disini desain jalur penyeberangannya adalah jajaran suling bambu yang berwarna merah putih. Sedangkan di Jalan Wastukencana dengan bentuk desain penggaris raksasa yang berwarna hitam kuning.

Nah, bagaimanakah caranya menggunakan lintasan penyeberangan di Jalan Asia Afrika ini dengan lebih aman ? Lihat tonton video di bawah :

Pertama, bagi anda yang beragama Islam, bacalah Basmallah (mengucapkan : Bismillaahirrohmaanirrohiim/ bismillah).
Tekan tombol kuning yang berada di tiang, begitu tombol ditekan, papan display digital di tiang seberang, akan menghitung mundur 15 detik. Akan terdengar suara peringatan yang cukup kencang berbunyi : …tot..tot..tot….Tengok kanan, lihat kendaraan yang melaju, bila mereka berhenti mengikuti suara peringatan yang terdengar, sebagai tanda mereka memperhatikan dan mendengarkan suara peringatan tersebut, segeralah menyeberang,
Namun tetap waspada, perhatikan kendaraan, kadang masih ada pengendara yang mengabaikan tanda peringatan penyeberangan tersebut.
Atau mungkin belum tahu ada peringatan berhenti.
Sehingga kadang pejalan kaki tertahan saat akan menyeberang, meskipun sudah menekan tombol penyeberangan masih banyak pengendara yang melaju kencang tidak memberikan hak pejalan kaki untuk melintas sejenak.
Bila sudah sampai di seberang, ucapkanlah : hamdalah ( alhamdulillah/ alhamdulillahi robbil aalamiin ).
Itulah cara menyeberang dengan lebih aman di Jalan Asia Afrika Bandung.
Dilansir dari mediakatakita.com, Pemerintah Kota Bandung selalu punya cara untuk mengingatkan pengendara agar mentaati peraturan.
Baru-baru ini Pemkot Bandung membuat zebra cross atau jalur penyebrangan yang unik.Beberapa jalan di ruas kota Bandung, seperti Jalan Braga, Jalan Merdeka, dan Jalan Asia Afrika jalur penyebrangan atau zebra cross tidak lagi menampilkan garis putih seperti biasanya.
Di beberapa ruas jalan tersebut jalur penyebrangan telah berganti menjadi gambar-gambar unik yang mengundang daya tarik banyak orang.
Saat ini Pemkot Bandung memilih gambar ular tangga, permainan sondah, dan angklung yang identik dengan budaya Sunda sebagai gambar di jalur penyebrangan.
Uji coba penggunaan gambar tersebut di jalur penyebrangan saat ini telah dilakukan di beberapa titik jalan di Kota Bandung, seperti Jalan Braga, Jalan Merdeka, dan Jalan Asia Afrika.
Konsep unik ini diadopsi dari beberapa negara besar seperti Korea.Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan desain yang dipilih sudah sesuai dengan pertimbangan, yakni agar komunikatif dan pesan yang diharapkan tersampaikan kepada masyarakat.
Diharapkan dengan gambar unik di setiap jalur penyebrangan pengendara motor dan pengguna jalan lebih disiplin mematuhi aturan yang ada. Saat lampu merah menyala, tidak akan ada lagi pengguna kendaraan khususnya pengendara motor yang berhenti di jalur penyebrangan.
Begitu pun pejalan kaki tidak meyebrang di sembarang tempat, karena saat lampu merah menyala jalur penyebrangan adalah milik pejalan kaki.Rencananya Pemkot Bandung akan mengganti seluruh zebra cross yang ada di Kota Bandung dengan gambar-gambar unik dan nyentrik.
Tentunya harapan pemerintah Kota Bandung, bisa tercipta suasana lalu lintas yang tertib, aman dan nyaman.
Itulah cara menyeberang dengan lebih aman di jalan Asia Afrika Bandung. Manfaatkan lintasan/jalur penyebrangan jalan yang unik dan komunikatif di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *