Nyawalan Yuk ! (Puasa Sunnah Syawal 6 Hari)

By | 9 Juli 2016
puasa syawal

Pahala Puasa 6 Hari di Bulan Syawal (Puasa Syawal)

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah telah berlalu beberapa hari yang lalu. Pada kesempatan ini, barangkali ada saudara muslim dan handai taulan yang belum bertemu, mumpung masih suasana lebaran dan masih di bulan Syawal, perkenankan dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan:

Selamat Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal 1437 H..

تَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ

Semoga amal ibadah kita diterima Alloh SWT, dan kualitas iman & taqwa kita semakin meningkat.

Serta kita oleh Alloh SWT diberi rohmat kesempatan, kesehatan dan rizqi untuk bertemu kembali di ramadhan tahun depan

آمــــــــــــــين

Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada tulisan/ ucapan/ hal lain yang kurang berkenan bagi para pembaca blog sederhana ini.

Suasana shilaturahim dan kehangatan Idul Fitri masih terasa kental, termasuk dalam hal masakan di rumah masing-masing. Hari ke-2 s/d ke-4 lebaran ini masih penuh kehangatan, kupat dihangatkan…..Opor ayam dihangatkan….rendang dihangatkan….sayur dihangatkan….semua dihangatkan….benar-benar masih suasana penuh kehangatan….hehe…aya-aya wae kok ada yang keidean kata kehangatan dihubungkan dengan masakan segala seperti yang banyak beredar di media sosial saat ini.

Orang beriman memang tiada henti-hentinya terhadap lapangan pahala & kebaikan. Setelah menyelesaikan kewajiban puasa ramadhan, pada bulan syawal ini sudah menunggu kebaikan yang lain yaitu puasa sunnah selama enam hari. Berpuasa 6 hari bulan Syawal pahalanya sebanding dengan puasa satu tahun penuh. Sungguh satu amalan yang sayang bila dilewatkan begitu saja.

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

…Sesungguhnya Rasulalloh SAW bersabda, ”Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari pada bulan Syawal, maka ada (ia) seperti puasa satu tahun penuh”. (HR Shohih Muslim 204 – (1164) Kitabushiam)

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ، مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

… dari Rasulillahi SAW, sesungguhnya beliau bersabda,”Barang siapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri sebagaimana (berpuasa) satu tahun penuh”. (Barang siapa datang dengan sebuah kebaikan maka baginya sepuluh kali sebagaimana kebaikan tersebut)[surat Al-An’am 16o].(HR. Sunan Ibnu Majah No. 1715 Kitabushiam)

Sunnah Nabi berpuasa enam hari di bulan Syawal ini boleh dikerjakan berturut turut atau selang-seling, yang penting genap enam hari.
Memang merupakan cobaan tersendiri harus berpuasa lagi setelah satu bulan penuh berpuasa, di saat masakan dan kue lebaran masih butuh kita santap, di saat kupat masih numpuk, di saat opor belum dibikin (apa hubungannya ya dengan opor yang belum dibikin)…hehe…Namun demi mendapat keridhoan Alloh SWT dan bonus dari Alloh berupa pahala yang sebanding puasa satu tahun penuh, kita perlu mengalahkan hawa nafsu.

Bayar Hutang Puasa dulu apa Puasa Syawal dulu?

Bagi kaum muslimin yang sakit saat bulan Ramadhan atau bagi para wanita/ibu-ibu yang datang bulan sehingga diqodar punya hutang puasa, mungkin merasa dilema, apakah membayar hutang puasa dulu ataukah mengerjakan puasa shunah syawal dulu?

Puasa syawal bisa dikerjakan mulai sejak esok hari pasca hari raya idul fitri sampai dengan akhir bulan syawal yakni hari Rabu tanggal 29 syawal 1437H (Rabu, 3 Agustus 2016) karena hari Kamis, 4 Agustus 2016 sudah memasuki awal Bulan Dzulqoidah 1437H. Berarti ada kesempatan 28 hari untuk mengerjakan 6 hari puasa syawal.

Tentu saja pertanyaan nyawalan dulu ataukah bayar hutang puasa dulu, jawabannya ada pada diri masing-masing, tergantung situasi kondisi/sikon, kemauan, kemampuan, kesempatan dan kekuatan masing-masing.

Katakanlah hutang puasa ramadhannya 5 hari. Bila bulan syawal waktunya masih panjang sampai berakhirnya bulan syawal, tentu lebih afdhal membayar hutang puasa dulu baru mengerjakan puasa syawal.

Itu pun kalau dirinya mampu mengerjakannya (membayar hutang puasa yang 5 hari tadi ditambah puasa syawal 6 hari).

Tapi tentu kalau waktunya masih panjang, tentu mengerjakan puasa syawal tidak harus berturut-turut tapi bisa selang-seling hari ini puasa besoknya tidak atau diatur 2 hari sekali dsb.

Namun kalau waktunya sudah mepet dan syawal akan berakhir tentu tidak ada salahnya mengerjakan puasa syawal dulu mengingat besarnya ganjaran pengampuanan dosa selama satu tahun penuh yang dijelaskan hadits di atas. sayang khan?

Semoga para pembaca diberi kesehatan, kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan puasa syawal ini.

MasyaAllah, kalau tiap tahun kita bisa mengerjakan puasa syawal berarti seperti puasa sepanjang tahun. waaahh…betul-betul jangan dilewatkan, yuk yang mampu kita perlu-perlukan puasa syawal 6 hari !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *