Kisah Semut, Katak dan Ulat Buta pada Zaman Nabi Sulaiman AS

By | 13 Juni 2016
ulat-kisah-nabi-sulaiman

Kisah Nabi Sulaiman

Kisah ini terjadi di Zaman Nabi Sulaiman. Kisah seekor semut, katak dan ulat buta yang tinggal di dalam lubang batu di tepi laut. Ulat itu tinggal di dalam lubang batu besar yang ada cekungannya seperti gua. Batu besar tersebut ada di dalam laut.

Kisah ini membuktikan bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Membuka pintu rezeqi dan rahmat kepada semua makhluqnya.

وَهُوَالْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ. (سورة سباء : ٢٦
Dialah Alloh Dzat yang Maha Membuka dan Maha Mengetahui.

maksudnya….

” Alloh itu Dzat yang membuka beberapa pintu rizki/ rezeki (secara materi fisik/ jasmani) dan membuka pintu rohmat (secara rohani)”

Menurut Imam Ali Radhiallahu ‘Anhu, rizki itu ada dua macam:الرِّزْقُ رِزْقَانِ : الرِّزْقُ تَطْلُبُهُ وَالرِّزْقُ يَطْلُبُكَ

1. Rizki yang kamu mencari rizki itu yakni yang kita berusaha mencarinya.

2. Rizki yang rizki itu mencarimu.(dengan kekuasaan dan idzin Allah SWT sebagai Dzat yang membuka pibtu rezeqi, rizqi datang sendiri kepadamu).

“Rizqi yang engkau cari yakni ketika engkau mendapatkan apa yang engkau cari dengan bekerja kemudian mendptkan rizki tsb maka itulah keadilannya Alloh krn ada sebab ada musababnya kemudian kita mendapatkan rizqi dari Allah.Adapun rizki yang mencarimu, ketika kamu tidak mencari rizki tapi rizki yang datang kepada kita maka ini keutamaan dari Alloh”.Kembali kepada kisah semut, katak dan ulat buta yang tinggal di dalam lubang batu di tepi lautan pada Zaman Nabi Sulaiman AS, berikut kisahnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Sulaiman, sesuai yang dijelaskan di dalam Al Qur’an, beliau bisa berbicara dengan hewan dan menguasai bahasa binatang.

Suatu ketika dirinya sedang berada di tepi laut, kemudian Nabi Sulaiman melihat ada semut datang ke tepi pantai. Tidak lama kemudian muncullah seekor katak. Semut itu membawa satu biji gandum.

Kemudian katak itu membuka mulutnya dan sang semut meletakkan gandum dimulutnya katak tadi. Kemudian sang semut ikut masuk ke dalam mulut katak. Tidak lama katak itu menyelam dan kembali lagi. Kemudian katak itu seakan berbicara dengan semut kemudian pergi.

Semut itu dipanggil oleh Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman bertanya, “apa yang kamu lakukan?” “Kamu membawa satu biji gandum lalu diserahkan kepada katak kemudian kataknya menyelam. Ada apa?

Semut itu berkata, “saya diperintah oleh Alloh untuk memberi makan ulat buta yang ada di dalam laut. Di pinggir laut itu ada batu besar yang berlobang dan di dalam lubang itu ada ulat buta yang tidak bisa kemana-mana.

“Dan aku diperintah oleh Alloh untuk mengirim satu biji gandum setiap hari”. “Dan Alloh memerintah kepada katak itu untuk membantuku”. “Aku yang mencari gandum dan katak itu yg mengirimkannya kepada sang ulat yang buta yang ada di dalam laut itu.

Kemudian Nabi Sulaiman bertanya,” apa yang menjadi tasbihnya ulat tersebut (hingga ulat itu mendapatkan kiriman rezeqi dari Allah walaupun tanpa usaha), apa yg kamu dengar?”.

Semut menjawab, ulat itu setiap saat mengatakan : ” Allohumma laa yansani fii shokhrotin fii ludzati bahr min rizki laa tansa ‘ibadakal mu’minin “. (artinya : Wahai Dzat yang tidak melupakan aku di dalam batu di dasar laut dari rizkinya, janganlah Engkau melupakan memberikan rizki kepada hamba-Mu yg beriman”.

Itulah tasbih yang diceritakan semut kepada Nabi Sulaiman.

Apa benang merah kisah Semut, katak dan ulat Buta tadi?Inilah bukti bahwa dengan kekuasaan Allah dan Maha Membuka Rizqinya Allah, ada rizki yang tidak dengan usaha pun bisa terjadi. “Sang ulat buta yang tidak bisa kemana-mana yang ada di dalam batu tapi Alloh memberi rizkinya. Itu adalah fadhlum minalloh (keutamaan dari Allah SWT). Belas kasih Alloh SWT sangat menakjubkan!Inilah bukti bahwa Allah Maha Pembuka pintu rezeqi sesuai dengan nama-Nya yakni Al-Fattah (Dzat yang Maha Pembuka Rezeqi).

Tulisan ini bukan mengajarkan kita untuk tidak usaha/ beriktiar dalam mencari rezeqi Allah, namun dengan doa, tasbih dan tawakkal, Allah akan mendatangkan rizqi.

Manusia wajib melakukan Doa-Usaha-Ikhtiar-Tawakkal (DUIT) yang merupakan satu paket. Kita dalam ber-ikhtiar mencari rizqi Allah haruslah disertai doa dan tawakkal.

Seperti ulat buta yang tinggal di dalam lubang batu di tepi laut tadi, ia selalu bertasbih kepada Allah, hingga Allah mengutus semut dan katak untuk mengirim rezeqi kepadanya.

Kita yakin bahwa segala sesuatu ada yang mengatur yakni Allah SWT. Kalau belum rezeqi kita, Allah akan menahannya, walaupun keuntungan sudah di depan mata bahkan di atas kertas, kalau Allah tidak memberi, ya tidak bisa kita dapatkan, walaupun kita dibantu oleh seribu orang dari jin dan manusia bahkan seluruh umat manusia di dunia ini membantu kita.

Namun kalau sudah rezeqi kita, walaupun banyak yang menghalang-halangi, ada seribu orang menghadang bahkan dihalangi oleh seluruh umat manusia, ya kalau sudah menjadi rezeqi kita, Allah Yang Maha Membuka pintu rezeqi akan mendatangkannya kepada kita.

Memang orang itu, kalau qodarnya kaya, meskipun tidak bekerja terlalu berat, tapi kalau qodarnya kaya ya kaya. Cukup duduk tanda tangan dapat bayaran, dapat order, dapat proyek.

Karena memang rizki yang mencarinya.

Apakah anda pernah mendapat rezeqi yang tidak disangka-sangka seolah datang dengan sendirinya? Ya, itulah rezeqi dari Allah yang dikirimkan kepada kita.

Adapun meyakini bahwa apa yang diperoleh adalah hasil usaha nya sendiri atau hasil kerjanya sendiri, itu merupakan syirik/ menyekutukan kepada Allah, karena melupakan Allah Sang Maha Pencipta dan Pengatur segala sesuatu di langit dan bumi ini.

Padahal, tiada satupun yang tak terencana karena semua atas kekuasaan dan pemberian Allah SWT.Nama “Al-Fattah” Allah dalam Asmaul Husna juga mengandung arti : Alloh jualah yang mengeluarkan kesusahan dan memudahkan tempat pencarian pada setiap orang yang mencari rizki.Alloh itu Dzat yang membuka/memisahkan (membedakan dan menerangkan) antara haq dan batal lalu Alloh menjelaskan pada haq dan menghancurkan pada yang batal.

Alloh itu Dzat yang membuka untuk kekasih-kekasih Alloh berupa kemanfaatan dunia dan agama, dan mencurahkan pada mereka atas beberapa pengetahuan ketuhanan dan hakikat (hakikat/hikmah : sumber dari segala kebaikan) ketuhanan.

Itulah salah satu Kisah hikmah dari kisah Nabi Sulaiman dengan semut, katak dan ulat buta.Semoga kisah semut, katak dan ulat buta yang tinggal di dalam lubang batu di tepi lautan pada zaman Nabi Sulaiman AS di atas dapat kita kita ambil hikmahnya.

Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *