Insiden Mina bagian Rentetan Cobaan dan Musibah dalam Musim Haji 1436H

By | 25 September 2015

MasyaAllah, rentetan cobaan dan musibah bagi para jamaah haji dalam musim haji 1436 H ini memang cukup bertubi. Diawali panasnya suhu yang mencapai di atas 40 derajat celcius, badai pasir, kemudian robohnya alat derek (crane) di Masjidil Haram, 11 September 2015 yang lalu (dalam kejadian tersebut 111 orang wafat dan 234 terluka), kali ini terjadi lagi insiden di Mina dengan korban tewas ratusan jamaah haji.

Dilaporkan Reuters mengutip keterangan Kementrian Pertahanan Arab Saudi, jumlah korban tewas terinjak-injak akibat berdesakan sampai pukul 24.00 WIB mencapai 717 orang dari berbagai negara. Sementara jumlah korban yang terluka yang sudah tercatat sebanyak 863 orang. Data sementara ini kemungkinan masih bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung hingga tadi malam. Dari jumlah tersebut, dilaporkan tiga jamaah haji dari Indonesia wafat dan seorang terluka serius.

Al-Arabia melaporkan, tragedi ini terjadi di pintu masuk jamarat, dekat jalan 204 yang juga dekat dengan lokasi tenda tempat jamaah tinggal. Dilaporkan, cuaca panas di kawasan Mina yang mencapai 43 derajat celsius telah menyebabkan banyak anggota jamaah yang tidak kuat, jatuh dan berhenti. Pada saat yang sama, dari belakang ada dorongan dari jamaah haji yang lainnya hingga terjadi desak-desakan dan banyak yang terinjak-injak hingga meninggal dunia.

Setelah jamaah haji melakukan wuquf, Rabu (23/9/2015) dilanjutkan dengan mabit (bermalam) di muzdalifah dan mengambil kerikil untuk melempar jumrah, Kamis (24/9/2015). Bagi yang mengambil nafar awal melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah, prosesi melempar jumrah ini akan berlangsung hingga esok, sedangkan untuk nafar akhir/ nafar tsani akan melempar jumroh sampai Minggu (27/9/2015).

Siaran Pers Kementrian Agama RI Terkait Jamaah Indonesia atas Musibah di Mina

Terkait kejadian di Mina tersebut, berikut ini siaran Pers Berita Resmi Kementerian Agama Republik Indonesia :

Pada hari ini, Kamis (24/09), telah terjadi Peristiwa Mina di Jalan Arab 204 pukul 7.30 waktu Arab Saudi. Sehubungan itu, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berita terkait peristiwa MINA benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah;

2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia;

3. Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.

4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jamaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di jalan Arab. Karena terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendorong jamaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban;

5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jamaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jamaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut; (Ref. TV One 3 jmh WNI)

6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.

7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00 – 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00;

8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 771 orang dengan korban luka 800 jamaah dan itu kebanyakan dari jamaah dari Negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).

9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +96654360315

Jalur 204 bukanlah jalur jemaah asal Indonesia. Jalur yang dilalui jemaah haji Indonesia untuk memasuki Mina adalah melalui terowongan muasimin.

InsyaAllah dibalik semua rentetan insiden kejadian musibah selama musim haji 1436 H ini akan membawa hikmah dan tentunya bagi korban wafat menjadi para syuhada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *