Tahukah Anda ada Rumah Masa Depan Type 1x2m ?

By | 15 Maret 2013
kematian

Mendengar nama “kuburan”, tentu kita sudah tidak asing lagi. Ya, itulah rumah masa depan ukuran 1 x 2 meter saat kita sudah ditarik dari peredaran dunia yang fana ini.

Kemarin saya baru mengantar ibu-mertua kakak yang meninggal pagi kemarin. Almarhumah dipanggil ke haribaan Ilahi pada umurnya yang ke-70 dan kami antar ke tempat peristirahatannya yang terakhir di pemakaman Budi Darma Jakarta Utara.

Di dalam mobil kami para pelayat ngobrol ngaler ngidul termasuk kenapa disebut peristirahatan terakhir.

Ya betul saudara, memang kalau kita pikir-pikir memang kuburan adalah tempat peristirahatan terakhir karena setelah itu tidak ada mati lagi (khuludun laa maut).

Setelah kita dibangkitkan dari kubur kemudian dihisab amal ibadahnya selama di dunia maka akan dihukumi kekal sesuai tempatnya masing-masing dan hidup selama-lamanya. Yang bertempat di surga tentu kekal di surga dan sebaliknya. Tentu sama-sama kekalnya kita semua tentu berharap, berdoa dan berusaha kekal di surga toh! aamiin.

Sudah sering dikatakan bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan, namun merupakan awal dari kehidupan yang sebenarnya.

Namun banyak juga ya yang lupa atau sengaja melupakan seolah-olah dunia ini adalah kehidupan yang sebenarnya sehingga akhirnya nyari dunia terus lupa ibadah, yang dipikirkan harta..harta..harta..kekayaan..kekayaan..kekayaan…sampai-sampai berani menipu saudaranya, berani melanggar amanah yang diberikan padanya, khianat, melanggar janji, dsb, “seolah-olah nggak akan mati saja!”, itu yang dikatakan salah satu pengusaha kawan saya yang dikhianati teman syirkahnya.

Firasat Kematian

Sering kita mendengar bahwa orang yang akan meninggal seolah mempunyai firasat kematian. Almarhumah di tulisan di atas juga 2 minggu sebelum meninggalnya ujug-ujug menelepon salah satu putranya sambil nangis dan berteriak berkata : “…ibu mau mati, gimana… adikmu belum menikah!

Ada juga yang berkata pada ibunya dan merasa merepotkan ibunya karena sakit sudah lama: “tenang aja bu, 3 hari menjelang lebaran saya tidak akan merepotkan ibu lagi, tuh yang disana itu sydah ngasih tahu (sambil menunjuk pada satu arah)” dan ternyata benar. Dan, banyak cerita lain tentang firasat kematian ini. Dalam hadits ada yang menerangkan seorang yang akan meninggal akan bermimpi bendera kuning. Dalam hadits lain dijelaskan bahwa 40 hari menjelang kematiannya seseorang, dia akan diikuti oleh Malaikat pencabut nyawa. Wallahu a’lam.

Kafa Bilmauti Mauidhoh

Alhamdulillah walaupun cukup melelahkan akhirnya tadi malam telah sampai kembali di Bandung.

kuburan

Kuburan alias rumah masa depan

Hari ini (Jumat, 15/3) saat akan jumatan, saya melewati salah satu kuburan di Bandung dan melihat ada bapak-bapak yang sudah cukup berumur (yang kata guyonnya anak-anak : bapak ini “orang yang sudah harus banyak istighfar”.

Eeh dia sedang duduk bersantai sambil melihat orang-orang yang lewat, padahal waktu jumatan sudah hampir menjelang.

Padahal notabene bapak ini rumahnya dekat sekali dengan kuburan hanya terhalang sungai.

MasyaAllah, ternyata baginya kuburan tidak lebih mendekatkannya untuk “ingat mati”.

Kalau kita ingat cincinnya Khalifah Umar bin Khotob terukir kalimat “Kafaa bil mauti mauidhoh” artinya cukuplah kematian sebagai nasehat.

Nah, rupanya walaupun rumahnya dekat kuburan sekalipun, kalau tidak punya bekal keimanan ingat kematian sebagai gerbang awal hisab/perhitungan amalan, yaa tidak jadi nasehat sedikitpun.

Apalagi kalau rumahnya jauh dari kuburan.

Bahkan tak heran kuburan malah dipakai hal-hal negatif seperti pacaran bahkan dipakai mesum..hayya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *