Rahasia Air Mata

By | 16 Mei 2011
air mata

Pernahkan Anda menangis? bagaimana perasaan anda setelah selesai menangis? beberapa orang mengaku merasa lega, tenang dan kembali bersemangat usai menangis. Bahkan anak-anak sering ditemui lebih tenang dan tertidur pulas usai menangis. Kok bisa? Ada apa dengan air mata?

Air mata yang membasahi mata kita dihasilkan oleh kelenjar lakrimal yang berukuran sebesar buah kenari, terletak di bawah alis. Fungsi paling mendasar dari air mata kita adalah untuk melembabkan konjungtiva dan kornea mata.

Pada kondisi normal, setiap kali kita berkedip akan dipoleskan lapisan air mata (tear film) pada permukaan mata agar gerak bola mata kita tidak kaku.

Air mata kita terbagi atas tiga lapisan. Lapisan yang pertama, adalah lapisan minyak yang mengandung lemak ( Oily/lipid layer ).

Merupakan lapisan terluar air mata, yang tebalnya sekitar 0,1 mikron. Lapisan ini dihasilkan oleh glandula meibomian sebasea, dan glandula keringat yang terletak di tepi kelopak mata.

Lapisan ini terdiri dari cholesteryl ester, kolesterol, trigliserida,dan fosfolipid. Dengan sifatnya yang hidrofobik, lapisan ini berfungsi membuat air mata stabil, mencegah penguapan air mata terlalu cepat.

Ibaratnya seperti jika kita menaruh lapisan lilin dipermukaan suatu cairan, maka cairan dibawahnya akan sulit menguap.

Lapisan yang kedua yang letaknya ditengah-tengah, memiliki ketebalan sekitar 8 mikron, adalah lapisan akuos.

Lapisan ini dihasilkan oleh glandula lakrimalis serta glandula lakrimalis aksesorius ( glandula krause dan worfring ).

Terdiri dari 98-99 persen air, 1 persen garam inorganik, 0,2-0,6 persen protein, albumin, laktoferin, betalisin, gammaglobulin, 0,02-0,06 persen lisozim, dan sisanya adalah glukosa, urea, mukopolisakarida tipe netral, dan tipe asam, serta zat-zat gizi lainnya.

Lapisan ini memberikan asupan gizi pada kornea, karena pada kornea tidak terdapat pembuluh darah sehingga zat gizinya dibawa oleh air mata.

Lisozim pada lapisan ini berfungsi sebagai disinfektan, karena lisozim merupakan enzim yang memiliki kemampuan membunuh 90-95 persen bakteri yang masuk ke dalam mata hanya dalam waktu 5 menit.

Enzim ini bekerja dengan menghancurkan dinding sel bakteri, yaitu kulit terluarnya yang bersifat kaku yang merupakan lapisan pelindungnya.

air mata, rahasia air mata

Saat bakteri/polutan kontak dengan mata, maka otomatis kelenjar-kelenjar penghasil air mata terutama bagian yang yang mengandung lisozim, akan mengeluarkan air mata dalam jumlah yang cukup banyak, untuk melindungi mata dari infeksi.

Lapisan akuos ini berfungsi membersihkan permukaan kornea, menjamin pergerakan kelopak mata dan bagian konjungtiva palpebra tidak menggesek dan merusak permukaan kornea.

Memberikan kornea permukaan yang halus, sehingga menghasilkan pencitraan optis berkualitas tinggi. Lapisan yang ketiga, yaitu lapisan yang terdalam, adalah lapisan musin.

Dihasilkan oleh sel-sel piala ( globet cells ), pada konjungtiva dan glandula lakrimalis. Lapisan ini bersifat hidrofilik dan berkesesuaian dengan lapisan mikrovili pada permukaan kornea, sehingga membantu kestabilan lapisan air mata, dan mencegah lapisan air diatasnya membentuk bulir-bulir air dipermukaan kornea, serta memastikan lapisan air melembabkan seluruh permukaan kornea dan konjungtiva secara merata.

Sebanyak 10 persen dari air mata yang dialirkan ke permukaan mata, berfungsi untuk menjaga kelembaban permukaan mata, sedangkan 90 persen sisanya akan mengalir kembali melalui saluran kecil di mata bagian dalam, lalu mengalir melalui kelenjar kecil yang menghubungkan antara mata dan hidung, dan akhirnya mengalir melalui saluran hidung.

Terkadang, setelah menggunakan obat tetes mata, kita merasakan pahit di pangkal lidah. Hal tersebut terjadi karena obat tetes yang kita gunakan memalui rute yang sama dengan air mata, adakalanya setelah melalui hidung, obat ini mengalir ke dalam mulut.

Pada sebagian orang, adakalanya air mata yang dimilikinya tidak tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menjaga agar mata tetap lembab dan nyaman.

Mereka terkadang merasakan matanya panas, perih, dan iritasi. Pengurangan jumlah air mata ini disebabkan oleh pertambahan usia, terutama untuk wanita yang sudah menopause, produksi lemak tubuhnya berkurang 60 persen dibandingkan saat usia 18 tahun.

Hal ini mempengaruhi kandungan lemak dalam air mata.Tanpa lapisan lemak yang menutupi permukaan air mata, maka air mata akan lebih cepat menguap sehingga meninggalkan area yang kering pada kornea. Untuk mengatasi sindroma mata kering ini, sering digunakan air mata buatan (arificial tears) yang fungsinya dibuat sama seperti air mata alami.

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, kandungan air mata yang keluar karena adanya polutan/ iritan dengan air mata yang keluar karena emosi/perasaan tertekan, memiliki kandungan senyawa kimia yang sama.

Keduanya mengandung senyawa kimia yang biasa dikeluarkan tubuh saat kondisi perasaan stres/ tertekan.

Senyawa-senyawa tersebut adalah leusinenkefalin yaitu hormon penanda perasaan tertekan dan penghilang rasa sakit.

Selain leukinenkefalin, senyawa kimia lain yang ditemukan adalah adrenokortikoftropik yaitu hormon penanda perasaan tertekan dan penghilang rasa sakit.

Beberapa ahli mempercayai bahwa hormon-hormon tersebut merupakan bagian dari hormon endorphine.

Endorphine merupakan singkatan dari Endogoneus Morphine, atau dengan kata lain adalah morphine yang dihasilkan oleh tubuh kita sendiri.

Endorphine adalah suatu substansi dalam tubuh kita yang menjadikan perasaan kita nyaman, senang dan bahagia, serta membuat kita lebih bersemangat untuk melakukan aktivitas lebih banyak. Endorphine ini dihasilkan dari kelenjar hipofisis dan hipotalamus yang terletak di dasar tengkorak.

Di dasar tengkorak juga terletak otak yang mengatur emosi sehingga bisa difahami, saat perasaan kita tertekan, bagian otak ini akan teraktivasi untuk menghasilkan hormon penenang perasaan. Saat tubuh kita berusaha untuk relaks, maka air mata akan keluar. Dengan kata lain, pengeluaran air mata merupakan proses relaksasi tubuh dari kondisi tertekan.

Senyawa kimia lain yang juga ditemukan dalam air mata adalah prolaktin yang merupakan hormon peningkat produksi air mata dan pengatur produksi air susu.

Kelenjar air mata juga melarutkan dan mengeluarkan mangan (Mn, mineral yang terlibat juga dalam perubahan suasana hati dan pikiran).

Air mata emosional mengeluarkan protein 24 kali lebih banyak daripada air mata iritan. Kadar prolaktin dalam serum darah wanita dewasa hampir 60% lebih tinggi daripada pria. Itulah sebabnya wanita 4 kali lebih sering menangis dibandingkan pria. Keluarnya senyawa-senyawa kimia tersebut dapat teridentifikasi dari air mata.

Itulah sebabnya mengapa jika usai menangis kita akan merasa lebih tenang, lega dan bersemangat, karena saat itu racun-racun ditubuh kita(seperti Mn) keluar dan beberapa hormon penenang tubuh pun muncul menstabilkan kembali emosi kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *