Cara Menghayati Bacaan dalam Sholat

By | 15 April 2016
bacaan sholat
Dalam artikel sebelumnya tentang panduan Cara Sholat Khusuk telah dipaparkan kiat-kiat agar sholat kita bisa khusuk.Seperti disebutkan dalam artikel sebelumnya, semua bacaan bacaan sholat isinya adalah munajat (dialog/komunikasi) kita dengan Allah, supaya sholat kita khusuk maka tentunya harus dibaca dengan sempurna yaitu : dibaca dengan pelan-pelan dan fasih sambil dihayati maknanya.

Berikut contoh perincian bacaan sholat dan cara menghayatinya :

bacaan-dalam-sholat, bacaan-bacaan sholat

1. Bacaan takbir “ الله أكبر”

supaya dihayati bahwa Allah maha besar dan Maha Agung baik Dzatnya, kekuasaannya, maupun sifat-sifatnya.

2. Bacaan Iftitah “اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا”

Supaya dihayati bahwa kita sedang mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya mengagungkan, memuji Allah dengan pujian yang banyak, dan mensucikan Allah dari segala kekurangan, cacat, dan persamaan

3. Bacaan Ta’wudz “أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ اشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ”

Supaya dihayati bahwa kita betul-betul memohon perlindungan kepada Allah dari godaan dan tipu daya syetan khususnya diwaktu sholat.

4. Bacaan “ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ”

Supaya dihayati bahwa kita berharap berkah (تَبَرُّكَ) dan bebas dari segala mara bahaya khususnya diwaktu sholat dan membaca Al Qur’an (الفاتحة دان سورة)

5. Bacaan surat Al Fatihah :
Bacaan “ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ . ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ . مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ “

Supaya dihayati bahwa kita sedang memuji Allah dan sifat-sifat allah yang sempurna yang terkandung dalam lafadz-lafad tersebut

“إِيَّاكَ نَعْبُدُ “ supaya dihayati bahwa kita betul-betul menyatakan kepada Allah bahwa kita hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya, khususnya sholat yang sedang dikerjakan.

“وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ” Supaya dihayati bahwa kita menyatakan اسْتِعَانَة ( permohonan pertolongan) kita hanya kepada Allah karna itulah kalimat ini supaya dibaca dengan penuh harapan dan kepasrahan kepada-Nya

“اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ”

supaya dihayati bahwa kita sedang berdoa dan memohon petunjuk kepada allah agar dapat mengerti dan memahami jalan yang lurus serta dapat menetapinya sebagaimana orang-orang sholeh yang telah diberi nikmat oleh Allah dapat menetapi jalan yang lurus dan jauh dari pengaruh kesesatan Yahudi maupun Nasrani.

“امِيْن” Artinya اللّهُمَّ اسْتَجِبْ / Ya Allah terimalah dan kabulkanlah pujian, pernyataan, dan permohonan kami yang termaktub dalam surat Alfatihah. Bacaan “الفَاتِحَة” Ini dibaca dengan keras dan panjang maksudnya memohon betul-betul kepada Allah agar apa yang kita minta dikabulkan.

6. Bacaan surat setelah Alfatihah usahakan membaca surat yang sudah dimengerti dan dipahami maknanya atau mengerti kesimpulannya secara umum.

7. Bacaan ketika Ruku’ “سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ”

supaya menghayati dzat Allah dan sifat-sifatnya yang sangat besar dan agung, serta suci bersih dari segala cacat dan kekurangan sehingga kita merasa sangat kecil dihadapan Allah, kita merasa sangat lemah, tidak memiliki daya upaya dan kekuatan apapun tanpa pertolongannya, kita betul-betul berserah diri kepada Allah

8. Bacaan ketika berdiri dari Ruku’ (اعتدال) : “سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهْ، رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ”

supaya dihayati dan diyakini bahwa sifat terpuji yang sempurna hanya milik Allah dan Allah mendengar orang yang memujinya, lalu kita memujinya dengan
“رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ”

9. Bacaan ketika sujud “سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى”

Supaya menghayati dzat Allah dan sifat-sifatnya yang sangat luhur dan tinggi yang bebas dari sifat-sifat kekurangan, cacat, dan tercela. Ketika sujud dengan menempelkan 7 anggota badan, kita merasa sangat lemah, sangat hina dihadapan Allah, merasa banyak salah dan dosa, bersujud sambil berharap Ampunan dan belas kasihnya dan takut sekali dengan ancaman-ancamannya berupa malapetaka didunia maupun siksa-Nya diakhirat

10. Bacaan ketika duduk diantara dua sujud : “رَبِّ اغْفِرْلِي”. ketika kita mengucapkan kalimat ini supaya diikuti dengan penghayatan yang mendalam bahwa kita banyak berbuat dosa dan maksiat, kurang bersyukur, sering melupakan Allah karna itulah kita sangat mengharapkan pengampunannya.

11. Bacaan ketika duduk Tahiyyat :
“التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ” Ketika mengucapkan kalimat ini kita supaya menghayati dan meyakini bahwa segala penghormatan, segala salawat ( rohmat dan permohonan), dan segala yang baik hanya milik Allah.

“السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ،”

Supaya dihayati bahwa kita sedang memohon keselamatan, rahmat, dan barokah, khususnya untuk Nabi Muhammad SAW dan keselamatan untuk dirinya kita, dan semua jamaah lain yang sedang sholat serta untuk semua hamba-hamba allah yang sholeh.

“أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ” Supaya dihayati bahwa kita bersaksi dan menyatakan yang berhak disembah hanya Alah, dan nabi Muhammad SAW adalah hamba Allah dan utusan Allah.

“اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ َ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ”

supaya dihayati bahwa kita sedang mendoakan salawat dan barokah untuk nabi Muhammad SAW dan keluarganya sebagaimana sholawat dan barokah untuk Nabi Ibrohim dan keluarganya.

Berdoa sesuai keinginan kita (setelah attahiyat sebelum salam), seperti :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا، وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ ”

Dalam doa ini kita memohon kepada Allah keselamatan dari neraka jahanam, siksa kubur, fitnah dajal, dan fitnah dalam kehidupan maupun setelah kematian dan minta perlindungan dari banyak dosa dan keberatan hutang.

Mengucapkan Salam “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ” dengan menoleh kekanan dan kekiri, juga supaya dilakukan dengan khusu’ karena salam ini adalah doa keselamatan untuk semua orang yang ada dikanan kiri kita termasuk malaikat.

Dengan kita menghayati bacaan dalam sholat, semoga sholat kita lebih khusuk dan berkualitas. Bukan sekedar menggugurkan kewajiban tapi betul-betul dengan penuh penjiwaan dan tidak memikirkan hal-hal lain selain ibadah sholat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *